PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sepanjang
triwulan I-2015 membukukan laba bersih sebesar Rp 4,1 triliun. Jumlah
tersebut meningkat sebesar 10,7 persen dibandingkan periode yang sama
tahun lalu sebesar Rp 3,7 triliun.
Direktur Utama BCA Jajha
Setiaatmadja mengungkapkan bahwa perseroan masih mencatatkan kenaikan
laba bersih di tengah kondisi makro ekonomi yang kurang menguntungkan.
"Kontribusi
kuartal 1 ini berkat anak usaha BCA misalnya itu dari BCA Finance,
profit besar. Bahkan tahun lalu pricit mendekati Rp 1 triliun. Sementara
Anak usaha lain meski sudah untung tapi masih kecil," ujar Jahja
Setiaatmadja, Rabu (29/4/2015).
Total outstanding kredit
perseroan pada akhir kuartal I-2015 mencapai Rp 335,6 triliun tumbuh
5,8 persen dari kredit kuartal yang sama tahun lalu yaitu Rp 317,2
triliun. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap
berada pada tingkat yang cukup rendah yakni mencapai 0,7 persen dengan
rasio cadangan kerugian 297 persen.
Sementara itu dari sisi
pendanaan, BCA mencatatkan jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun
mengalami kenaikan sebesar 9,4 persen menjadi Rp 445,1 triliun. Dana
murah berupa giro dan tabungan naik 5,9 persen secara Year on Year (YoY)
menjadi Rp 334,8 triliun.
Adapun deposito meningkat 21,5 persen YoY menjadi Rp 110,3 triliun. Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) ada dalam kisaran 74,9 persen pada kuartal 1-2015 ini.
Rabu, 29 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar