Jakarta - Tantangan terbesar membuat seri portrait anak
kecil -- apalagi masih Taman Kanak-kanak (TK) yang bukan model
profesional yakni bagaimana berkomunikasi dengan mereka. Maklum,
anak-anak mempunyai kebiasaaan dan bahasanya masing-masing.
Bila
komunikasi lancar, maka konsep dan ide cerita mampu tertata apik dalam
bahasa visual yang menarik. Komposisi yang dihasilkan juga enak dilihat.
Mau 1 atau 10 anak-anak, tidak akan ada masalah jika sang fotografer
dapat menjadi bagian dari mereka.
Berikut resep sederhana menghasilkan seri portrait anak-anak yang atraktif:
Pertama,
komunikasikan dengan orangtua mereka secara nyaman. Ungkapkan
ekspektasi Anda, keinginan dan konsep foto yang akan Anda hasilkan.
Diharapkan, orangtuanya mampu membahasakan dalam narasi yang paling bisa
dipahami dengan anak-anak tersebut, baik sebelum maupun saat sesi
pemotretan.
Kedua, lakukan pendekatan dengan anak-anak yang akan
menjadi aktor utama. Bisa dengan mengajak mengobrol atau sekadar
berkenalan dan menanyakan kebiasaan mereka. Sedikit sok tau dan sok
akrab tidak ada salahnya. Pastikan menjadi bagian dari mereka yang bisa
diajak bermain sehingga sangat membantu saat pemotretan.
Tidak
ada salahnya meminta bantuan satu atau dua orang pengarah gaya.
Setidaknya yang akan menjembatani bila ada kesulitan komunikasi saat
pemotretan. Maklum, anak-anak akan lebih menurut bila ditemani orang
yang sudah dikenal akrab.
Senin, 02 Maret 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar